Jumat, 19 September 2014









KEUTAMAAN ULAMA
﴿وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ الله خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُون﴾ [القصص/80]
“Dan orang-orang yang diberi ilmu berkata: Celakalah kalian, pahala Alloh itu lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal sholih, dan tidak ada yang mendapatkannya kecuali orang-orang yang sabar.”
Al Imam Al Ajurriy رحمه الله berkata: “Maka sesungguhnya Alloh Yang Maha Perkasa dan Mahaagung, yang suci nama-namanya, mengkhususkan dari para makhluk-Nya orang yang dicintai-Nya. Maka Alloh membimbing mereka untuk beriman. Lalu Alloh mengkhususkan dari seluruh kaum mukminin orang yang dicintia-Nya, maka Dia memberikan karunia pada mereka, mengajari mereka Al Kitab dan Al Hikmah, dan menjadikan mereka paham terhadap agama, mengajari mereka tafsir, dan mengutamakan mereka di atas seluruh kaum Mukminin. Dan yang demikian itu terjadi di seluruh masa dan zaman. Alloh mengangkat mereka dengan ilmu dan menghiasi mereka dengan kesabaran. Dengan merekalah perkara yang halal itu bisa diketahui dan dipisahkan dari yang harom, yang benar diketahui dan dipisahkan dari yang batil, diketahui mana yang berbahaya dan mana yang bermanfaat, mana yang baik dan mana yang buruk.
Keutamaan mereka itu besar sekali, nilai mereka itu agung. Mereka adalah pewaris para Nabi dan penggembira para wali. Ikan paus di lautan memohonkan ampunan untuk mereka, para malaikat merundukkan sayap-sayap mereka untuk menghormati mereka. Dan para ulama para hari Kiamat memberikan syafaat setelah para Nabi. Majelis-majelis mereka memberikan faidah hikmah, dan dengan malan-amalan mereka orang-orang yang lalaipun berhenti dari kelalaian.
Mereka lebih utama daripada para ahli ibadah, dan lebih tinggi derajatnya daripada para ahli zuhud. Hidupnya mereka adalah ghonimah. Kematian mereka adalah musibah.
Mereka itu mengingatkan orang yang lalai, mengajari orang yang bodoh. Tidak dikhawatirkan datangnya kebinasaan untuk mereka, dan tidak ditakutkan datangnya kecelakaan dari arah mereka. Dengan bagusnya pendidikan mereka orang-orang yang taat berebutan. An dengan indahnya petuah mereka orang-orang yang kurang menjadi rujuk. Dan seluruh makhluk butuh kepada ilmu mereka.”(selesai dari kitab “Akhlaqul Ulama”/Al Ajurriy/hal. 3/cet. Darul Ats
Al Imam Ahmad bin Hanbal  رحمه الله تعالى:“Segala puji bagi Alloh yang menjadikan pada setiap zaman yang kosong dari para rosul sisa-sisa ulama yang mengajak orang yang tersesat untuk menuju kepada hidayah, dan bersabar menerima gangguan dari mereka, menghidupkan dengan kitabulloh orang-orang yang mati, dan memberi ilmu dengan cahaya Alloh orang-orang yang buta. Maka berapa banyaknya orang yang telah dibunuh oleh Iblis mereka hidupkan kembali, dan berapa banyaknya orang yang tersesat dan bingung mereka tunjuki lagi. Maka alangkah bagusnya pengaruh mereka kepada manusia, dan alangkah jeleknya bekas manusia kepada mereka. Mereka meniadakan dari Kitabulloh penyelewengan orang-orang yang ghuluw, dan pengaku-akuan para pelaku kebatilan, dan ta’wil orang-orang bodoh yang mengibarkan bendera-bendera kebid’ahan, dan melepaskan belenggu fitnah…” dst . (“Ar Rodd ‘Alaz Zanadiqoh Wal Jahmiyyah”/hal. 52/Darul Minhaj).

KARYA TULIS
Al Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata: “… dan ini dikarenakan Alloh subhanah telah menjamin penjagaan hujjah-hujjah-Nya dan bayyinah-bayyinah-Nya, dan Rosululloh صلى الله عليه وسلم mengabarkan bahwasanya akan senantiasa ada sekelompok dari umat beliau yang tegak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka, ataupun orang yang menyelisihi mereka, sampai hari Kiamat. Maka senantiasa Alloh menanam orang-orang yang ditanam-Nya di dalam agama-Nya, mereka menanamkan ilmu di dalam hati-hati orang-orang yang Alloh beri kemampuan untuk itu dan diridhoi-Nya untuk itu, maka jadilah mereka itu pewaris bagi para ulama sebelumnya, sebagaimana para ulama sebelumnya pewaris bagi para ulama sebelumnya lagi, maka hujjah-hujjah Alloh tidak terputus. Dan yang menegakkannya juga tidak terputus di bumi. Dan di dalam atsar yang terkenal:
«لا يزال الله يغرس في هذا الدين غرسا يستعملهم بطاعته»
“Senantiasa Alloh menanam di dalam agama ini tanaman yang mereka itu Alloh jadikan beramal dengan ketaatan pada-Nya.”
Dan dulu termasuk doa sebagian orang terdahulu adalah:
اللهم اجعلني من غرسك الذين تستعملهم بطاعتك
“Ya Alloh jadikanlah saya termasuk dari tanaman-Mu yang Engkau jadikan mereka beramal dengan ketaatan pada-Mu.”
Dan karena itulah tidaklah Alloh tegakkan untuk agama ini orang yang menjaganya kemudian Dia mengambilnya kepada-Nya (mewafatkannya) kecuali dalam keadaan Alloh telah menanamkan apa yang diketahuinya dari ilmu dan hikmah, bisa jadi dalam hati-hati orang yang semisal dengannya, dan bisa jadi di dalam kitab-kitab yang dimanfaatkan oleh manusia sepeninggalnya.”(selesai dari “Miftah Daris Sa’adah”/1/hal. 147-148).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar